google-site-verification: google3e7e202e6c97cf47.html Ranah Minang Holiday Tour and Travel Padang - Sumatera Barat: Ayo ke Sawahlunto

Ayo ke Sawahlunto

   Selamat siang traveller, Ranah Minang Holiday siang ini mau berbagi informasi mengenai spot wisata andalan yang dimiliki oleh Kota Sawahlunto.
   
Welcome to Sawahlunto City
   Kota Sawahlunto merupakan sebuah kota yang indah dan asri yang terletak sekitar 95 km sebelah timur laut dari Kota Padang, Kota yang kaya akan kandungan batu bara  ini sekarang telah berkembang pesat dan menjadi salah satu tujuan wisata terbaik yang ada di Sumatera Barat dengan berbagai jenis wisata yang dimiliki mulai dari wisata sejarah, budaya, adat istiadat, alam, rekreasi dan banyak lagi, untuk lebih jelasnya ikutin pemaparannya yuk...


   - Loebang Mbah Soero
Hasil gambar untuk tempat wisata tambang mbah soero   Loebang Mbah Soero merupakan lubang tambang batu bara pertama yang ada di Kota Sawahlunto yang telah ada sejak tahun 1898, terletak di kawasan Tangsi Baru, Kelurahan Tanah Lapang, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, spot wisata yang terletak di tengah Kota Sawahlunto ini merupakan salah satu spot wisata andalan bagi pemerintah setempat. Seperti yang diketahui Sawahlunto merupakan salah satu Kota sebagai penghasil batu bara sejak zaman Belanda, pada masa itu belum ada teknologi canggih seperti saat sekarang ini, semua kegiatan penambangan dilakukan oleh tenaga manusia, rakyat pribumi baik dari Sumatera maupun tenaga manusia yang didatangkan oleh Kolonialisme dari tanah Jawa, di paksa untuk bekerja di tambang batu bara yang ada di Sawahlunto, konon kisahnya mandor yang bernama Mbah Soerono atau lebih dikenal Mbah Soero ini merupakan seorang pribumi yang baik dan rajin serta membela hak-hak pekerja paksa, seperti yang diketahui juga memalui kisahnya, kaki pekerja dirantai saat menggali tambang yang merupakan peraturan dari kolonialisme Belanda, Mbah Soero sebagai mandor dari Jawa sangat disegani oleh pekerja, sehingga Mbah Soero dianggap sebagai pahlawan bagi para pekerja paksa (orang rantai), oleh karena itu dinamakan tambang sepanjang lebih kurang 1.5 km ini sebagai Loebang Mbah Soero, sampai saat sekarang kita dapat juga mengunjungi makam dari Mbah Soero sendiri yang pusaranya di pemakaman orang rantai di daerah Tanjung Sari, Sawahlunto. Berlatar belakang kisah yang menarik ini, dimanfaatkan oleh pemerintah untuk dijadikan spot wisata, dan diresmikan pada 23 April 2008 lalu setelah berbagai bentuk renovasi tambang yang dapat memudahkan pengunjung untuk menengok secara lebih dekat kisah dari Mbah Soero dan orang rantai dan ada peraturan unik yang dari pengelola tempat wisata ini yang mana orang yang tengah hamil tidak boleh masuk dikarenakan ini merupakan peraturan adat setempat dan konon didalam tambang tersebut masih banyak terkubur tulang belulang pekerja rantai, ibu-ibu hamil harus sabar ya,,,jadi ketika berwisata ke Kota Sawahlunto traveler wajib ya singgah di Loebang Mbah Soero

   - Museum Kereta Api
Hasil gambar untuk museum kereta api sawahlunto   Museum kereta api Sawahlunto terletak di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, museum kereta api ini merupakan museum station kereta api yang termasuk kedalam Divisi Regional II Sumatera Barat dan diresmikan sebagai museum oleh Bapak Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla pada tahun 2005.
   Tau nggak sih berapa banyak museum kereta api yang ada di Indonesia?, yes... jawabannya dua museum yang mana satu berada di Ambarawa, Kabupaten Semarang, dan satu lagi di Kota tercinta Sawahlunto. Di spot wisata sejarah ini terdapat 106 koleksi 1 lokomotif uap, 5 buah gerbong, 2 buah jam, 34 buah alat sinyal dan komunikasi, 34 buah foto dokumentasi, 9 buah miniatur lokomotif, 3 buah brangkas, 5 buah dongkrak rel, 3 buah timbangan, 3 buah label pabrik, 1 buah lonceng, serta 2 buah baterai lokomotif dan sebagian besar merupakan peninggalan zaman kolonialisme. Kereta api merupakan andalan transportasi Sawahlunto pada masa lampau, selain digunakan mengangkut manusia juga digunakan mengangkut hasil bumi berupa batu bara, di museum kita akan mendapati sebuah lokomotif tua dengan tenaga uap berseri E 1060, yap orang-orang memanggilnya Mak Itam, panggilan ini mungkin karena chatnya yang bewarna hitam, sebelumnya Mak Itam sempat digunakan menjadi kereta wisata dari Sawahlunto - Muaro Kalaban, namun karena sering mogok, Kereta uap tua ini kembali di museumkan, spot wisata ini dapat dikunjungi dari Selasa-Minggu.

Dan masih banyak lagi spot wisata andalan yang dimiliki oleh Kota Sawahlunto, So tunggu apa lagi Ayo ikuti trip menarik ke Sawahlunto bersama Ranah Minang Holiday tour and travel dan berbahagialah bersama kami di Sawahlunto karena setiap pelancong layak bahagia.